Search By Category

Search By #Topic

Memorable Visiting Day - Bec Pare




[youtube id="msSVGJlwncU" width="100%" height="400"]

Minggu, 7 Januari 2018. Suasana cerah menemani rombongan beberapa spot English Massive menuju Basic English Course (BEC) Pare. Spot tersebut antara lain, Pures 2 - Tosaren, Rumah Belajar Daun - Tosaren, Cakarsi English Massive (CEM) - Tosaren, dan Salsabil – Dandangan. Di tempat kursus Bahasa Inggris yang terkenal legendaris tersebut, mereka bersiap menimba ilmu dan mencari pengalaman baru demi kelancaran dan inovasi kegiatan EMAS di spot. Rombongan berangkat dari spot mereka masing-masing menggunakan beberapa mobil yang secara sukarela dipinjamkan warga di lingkungan sekitar spot.

Sesuai rencana, rombongan sampai di lokasi pukul 08.30 WIB. Kedatangan mereka langsung disambut hangat belasan tutor BEC. Sebanyak 89 partisipan yang berasal dari level children dan dewasa tersebut langsung diarahkan memasuki gedung pertemuan yang telah disiapkan panitia.

Hari yang spesial, tak terduga Mr. Kalend sebagai founder sekaligus owner BEC menjadi orang pertama yang memberikan sambutan dalam kunjungan tersebut.

collage1

Dalam sambutannya, Mr. Kalend mengucapkan rasa terimakasih atas kunjungan gabungan beberapa Spot dari English Massive. Nur Latifatul Khoir, tutor Emas yang menjadi ketua pelaksana kegiatan tersebut juga diberi kesempatan untuk menyampaikan maksud dan tujuan menghadiri BEC. Dalam penjelasannya ia menyampaikan bahwa pada kesempatan ini, mereka ingin mendapatkan pengalaman baru untuk dijadikan suntikan motivasi, semangat dan inspirasi baik untuk PJ, tutor, dan partisipan terutama guna peningkatan pembelajaran Bahasa Inggris di spot masing-masing.

Menanggapi penjelasan tersebut, Mr. Kalend dengan antusias berbagi berbagai hal tentang dirinya dan juga lembaga BEC yang dirintisnya sejak tahun 1976. Beliau membeberkan secara gamblang bagaimana perjuangannya dibalik kesuksesan BEC yang menjadi awal terbentuknya Kampung Inggris di wilayah Pare. Sebagai seorang perantau dari Kutai Kalimantan Timur yang berjuang untuk mengadu nasib di Pulau Jawa.

Saat berada di Pare, satu-satunya skill yang dimilikinya adalah Bahasa Inggris hingga pada akhirnya beliau ingin mendirikan lembaga kursus yang pertama kali di sana. Berbekal semangat dan kerja kerasnya, saat ini beliau telah berhasil meluluskan ratusan ribu alumnus dari berbagai wilayah di Indonesia yang telah mahir berbahasa Inggris dan menjadi orang-orang berhasil.

 “Kisah dan sejarah saya tidak perlu kalian pelajari. Cukup diketahui sedikit saja untuk motivasi. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana kalian dapat berbahasa Inggris.”

Benar, tiada habisnya jika kita ingin mengetahui kisah sukses beliau mendirikan sebuah lembaga yang begitu fenomenal keberadaannya. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab, ada beberapa pertanyaan yang muncul dari partisipan EMAS salah satunya, tentang apakah yang harus dilakukan agar bisa lancar berbahasa inggris?

collageBeliau menyampaikan, kunci utama dalam belajar sebuah bahasa adalah praktek dan disiplin. Selain itu, belajar bahasa jangan pernah menghindar dari menghafal karena menghafal adalah pola latihan dasar dalam praktek menurut beliau. Demikianlah yang beliau sampaikan dalam sesi tanya-jawab singkat tersebut. Pada akhir sesi, beliau menambahkan, perlu niat yang kuat untuk mewujudkan kedisiplinan. Maka, mulai saat ini jadilah orang yang memiliki komitmen kuat.

Sebelum sesi diskusi berakhir, beliau memberikan sedikit pelajaran yang biasa beliau terapkan pada saat beliau mengisi acara seminar atau pelatihan di luar kota. Beberapa partisipan diminta maju mendampingi beliau dan mulai diminta mengikuti apa yang diucapkan. Mereka tampak sangat antusias mengikuti pelatihan singkat dari Mr. Kalend.

"It is a creative thing. We need more new concept for improving our participant's speaking skill. One of them is visitting some English Course like BEC today. I hope, all tutor has new breaktrough to make our participants are able to speak English and the last is, Emas will be more succesful".

Jawari Muslim - Master Tutor

Setelah sesi diskusi dan belajar singkat bersama Mr. Kalend, peserta diajak belajar dan bermain bersama para tutor BEC. Semua peserta dipecah menjadi beberapa kelompok dimana setiap tutor BEC memandu satu kelompok terdiri dari 5-6 peserta. Layaknya pemandu wisata, para tutor BEC mengajak berbincang dan memancing peserta untuk berbicara bahasa Inggris.

collage2Sambil diajak berkeliling area BEC, mereka dikenalkan berbagai sudut bangunan yang ada di sana. Tak hanya itu, pada setiap kesempatan mereka berhenti sejenak diminta untuk menyebutkan benda-benda disekitar, bernyanyi, dan bermain games. Nampak antusias peserta yang senang mendapatkan kesempatan belajar di lembaga kursus yang sangat terkenal di Indonesia ini. Suasana area BEC hari ini terlihat ramai dengan kegiatan-kegiatan seru yng mungkin tak dapat mereka lupakan.

Tepat pukul 10.00 mereka diajak kembali memasuki gedung pertemuan. Di dalam gedung, partisipan diajak untuk memainkan beberapa permainan yang melatih kepercayaan diri para partisipan. Bahkan ada hadiah bagi partisipan yang berani maju ke depan untuk menarikan sebuah gerakan bersama para Tutor BEC. Tidak hanya anak-anak, para bapak-ibu pendamping juga tampak asyik mengikuti gerakan yang dicontohkan. Sungguh suasana yang menyenangkan.

Acara pun berakhir pada pukul 10.30 WIB dan ditutup dengan ucapan terima kasih atas kehadiran seluruh partisipan yang sudah hadir di BEC. Tak lama setelah penutupan mereka bersiap untuk mengabadikan moment tersebut dengan foto bersama.