Lokasi yang melangsungkan program perdana EMAS (07/03/2016) setelah Ngronggo adalah “Rumah Belajar Daun”. Tempatnya termasuk berada di tengah kota, tepatnya di Perumahan Tirto Udan A11 RT/40 RW/15, berlangsung setiap hari Senin dan Sabtu pukul 15.00 WIB. Proses belajarnya sendiri bertempat di sebuah rumah milik bapak ketua RT setempat yang sekaligus merupakan salah satu Master Tutor EMAS. Bila di tempat lain Ketua RT yang juga berperan sebagai penanggung jawab kelompok, pemilik tempat belajar dan pendamping tutor merupakan orang yang berbeda-beda, lain halnya di sini. Semua posisi itu dirangkap oleh satu orang saja, yaitu Bapak Jawari. Beliau merupakan ketua RT, pemilik tempat belajar dan juga pendamping para Tutor yang mengajar di tempat tersebut.
Keunikan tersebut muncul lantaran adanya keinginan yang kuat dari Bapak Jawari agar warganya di Perumahan Tirto Udan bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris dalam era globalisasi seperti sekarang memang sangat penting. Hal ini karena bahasa Inggris telah menjadi salah satu bahasa internasional yang banyak digunakan untuk berbagai event internasional mulai dari olahraga, konferensi, pertemuan antar negara, bahkan juga dijadikan sebagai bahasa standar di bidang pariwisata serta transportasi udara dan laut. Selain itu, memiliki kemampuan berbahasa Inggris akan sangat berguna di bidang pendidikan seperti beasiswa sekolah ke luar negeri, pertukaran pelajar, pemahaman materi belajar di sekolah dan pergaulan pun bisa menjadi lebih luas. Sadar akan pentingnya hal tersebut itulah yang menjadi dasar mengapa beliau rela untuk merangkap peran demi terwujudnya masyarakat yang tidak sekedar “melek” bahasa Inggris namun juga menjadi masyarakat yang ahli berbahasa Inggris.
Jumlah partisipan di Rumah Belajar Daun dikatakan oleh Pak Jawari memang sedikit jika dibandingkan dengan lokasi lain, masih terdiri dari kelompok usia anak-anak saja. Hal ini dikarenakan dari jumlah warganya memang tidak sebanyak di tempat lain. Ditambah lagi, perumahan Tirto Udan ini tergolong baru dan kebanyakan warganya merupakan pasangan-pasangan muda itulah yang menyebabkan partisipannya masih merupakan kelompok usia anak-anak. Mulai dari murid TK sampai kelas 6 SD. Namun, menurut salah satu Tutor bernama Mar'atul Khusnia yang mengajar di sana dengan jumlah partisipan yang sedikit tapi mereka memiliki semangat yang luar biasa besar itu sangat bagus. Karena kegiatan belajar pasti akan berlangsung sangat efektif dengan adanya rasa antusias yang besar dari para partisipan dalam mengikuti proses pembelajaran. Ini berarti mereka menikmati proses belajar yang mereka jalani.
Kegiatan belajar bahasa Inggris gratis di Rumah Belajar Daun ini paling ramai jumlah partisipannya pada hari Senin karena di hari Sabtu warganya yang kebanyakan pendatang dari luar daerah Kediri pulang ke kampung halaman di akhir pekan untuk menemui sanak-saudara. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat para Tutor untuk mengajar. Dengan berapapun jumlah muridnya, mereka akan tetap mengajar dengan penuh semangat. Dengan demikian kecilnya ju mlah warga di sebuah wilayah bukan lagi kendala bagi warga Kediri yang ingin mengikuti program belajar bahasa Inggris gratis. Hal yang terpenting adalah semangat untuk mau belajar. Kegiatan EMAS ini bisa diikuti berbagai kalangan baik masyarakat luas ataupun pelajar yang ada di wilayah kota Kediri. Cukup dengan mengumpulkan minimal jumlah partisipan 10 orang, bisa di setiap kelompok usia atau salah satunya saja (anak-anak, remaja dan dewasa) mereka sudah bisa mengikuti program ini. Perangkat kelurahan, ketua RT berperan sangat penting untuk pendaftaran kelompok belajar di tempatnya, apabila ketua RT sudah mendapatkan jumlah yang sesuai maka bisa langsung mendaftarkan warganya ke dinas pendidikan kota Kediri atau dengan mendaftar secara online dengan cara "click" halaman berikut pendaftaran online EMAS.
Seperti yang kita ketahui bersama, tahun 2016 ini telah diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang merupakan bentuk realisasi penyatuan ekonomi di kawasan Asean terutama di 7 negara anggota Asean yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand dan Myanmar. Meskipun bentuk MEA merupakan penyatuan ekonomi di kawasan Asean, namun MEA sendiri akan berdampak sangat luas di berbagai subjek seperti sosial, politik, budaya dan bahasa. Salah satu faktor yang memiliki pengaruh yang sangat luas adalah penggunaan bahasa dalam komunikasi antar negara Asean. Bahasa yang banyak digunakan di berbagai kegiatan internasional termasuk Asean adalah bahasa Inggris. Hal ini dapat dimaklumi karena bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang paling luas pemakaiannya, termasuk di kawasan Asean. Inilah tujuan utama program EMAS milik pemkot Kediri. Warga harus semangat belajar bahasa Inggris, khususnya mereka yang bekerja di bidang perdagangan serta industri kreatif. S ehingga mereka tidak hanya menjadi konsumen di era MEA namun juga mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.
Oleh karena itu, masyarakat Kediri jangan sampai melewatkan program unggulan EMAS milik pemkot Kediri ini yang sampai sekarang sudah mencapai 4 gelombang pendaftar dan berjumlah 34 kelompok. Gelombang ke-2 sendiri sudah mulai berjalan pada minggu ketiga bulan Maret ini. Bertambahnya jumlah partisipan yang sangat cepat nampaknya mulai menimbulkan kebingungan dalam menyesuaikan jadwal para Tutor dengan jadwal yang diajukan partisipan. Karena sebagian besar jadwal yang mereka ajukan bentrok dengan jadwal di tempat lain yang sudah mendaftar terlebih dahulu. Maka, agar program belajar bahasa Inggris gratis ini dapat terselenggara dengan sangat maksimal tidak menutup kemungkinan kelak pemkot Kediri akan mengadakan perekrutan kembali untuk menambah jumlah Tutor supaya bisa menjangkau seluruh warga kota Kediri secara merata.