Mushola merupakan sebuah tempat yang digunakan umat islam untuk beribadah, berbeda dengan mushola Baitussalam di kelurahan Ngampel RT 29 Mojoroto. Masyarakat setempat memanfaatkan mushola terseb
ut sebagai tempat les bahasa Inggris gratis EMAS (English Massive) yang di selenggarakan oleh Pemkot m
elalui Diknas Pendidikan Kota Kediri.
Pada tanggal 12 Maret 2016 warga RT ini memunjukan semangat mereka yang berkobar dalam pembelajaran perdananya. Antusias mereka terbukti dengan begitu heterogennya kelompok belajar di spot ini dan bahkan menjadi daerah yang mempunyai partisipan terbanyak di antara yang lainya. Kelas terbagi menjadi 4 level learner di antaranya level TK, SD, remaja (SMP dan SMA) serta dewasa. Kelas SD pun dipecah lagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas 1-2; 3-4 dan 5-6. Jumlah keseluruhan partisipan berkisar 60 orang dan terdapat 8 tutor dari EMAS. Karena begitu banyaknya partisipan yang ikut serta dalam les ini, terkuak berbagai keunikan di setiap level partisipannya.
Seperti di level kelas dewasa yang diikuti oleh ibu- ibu rumah tangga, mereka biasanya hanya terlibat dalam kegiatan rumahan misalnya arisan dan PKK. Kali ini mereka berkumpul untuk mengikuti program EMAS ini, meskipun mereka tidak lagi muda tetapi minatnya untuk selalu belajar sangatlah tinggi. Drilling dengan materi tentang berbagai ungkapan perkenalan merupakan materi pertama yang di berikan oleh tutor English Massive dan di akhir pembelajaran ibu-ibu meperkenalan diri mereka masing- masing dengan pronunciation yang hanya perlu dipoles dan lebih di biasakan saja. Karena begitu semangatnya ibu-ibu rumah tangga ini dalam belajar bahasa ingrgris, mereka berniat untuk mengadakan kegiatan belajar ini di arisan rutin ibu-ibu PKK. Sungguh sebuah momen langka dan unik belajar sambil arisan. Ini membuktikan bahwa menuntut ilmu dan belajar tidak terbatas pada ruang dan waktu apa lagi usia.
Tidak kalah seru juga kegiatan les di kelas level TK yang di ikuti oleh 10 anak usia dini yang notabenenya masih belajar baca tulis, membuat tutor yang mendampingi mereka harus selalu kreatif dan inovatif agar anak-anak merasa nyaman dan senang dalam belajar. Karena di masa-masa ini siswa-siswi lebih suka bermain. Sehingga tutor menggunakan metode menyanyi dan permainan dalam sistem pembelajaranya, sambil bermain partisipan mempelajari bahasa inggris tanpa mereka sadari. Inilah bukti nyata semangat warga Ngampel RtT 29 tertanam sejak usia dini.
Lain halnya dengan kelas level remaja yang terdiri dari siswa SMP dan SMA, walaupun di grup ini belum terlalu banyak partisipannya tetapi sekelumit cerita dari salah seorang siswi SMP yang akrab disapa Fitri. "Ibu dan adik perempuan saya juga ikutan belajar di sini kok kak,” tuturnya. Hal ini membuktikan bahwa program Emas ini telah diterima oleh semua lapisan masyarakat kota Kediri dari berbagai usia dan latar belakang yang berbeda. Mereka mengkobarkan semangat yang sangat luar biasa.
Begitu juga dengan level kelas SD yang mempunyai partisipan terbanyak dia antara level kelas lainya. Di sini para tutor membagi peserta SD menjadi 3 kelas, yaitu kelas 1-2, 3-4 dan 5-6. Dengan tujuan agar para partisipan lebih focus belajarnya dan tutor bisa lebih maksimal dalam pendampingan belajar. Tidak jauh beda di level kelas Sekolah Dasar ini, tutor juga menerapkan metode belajar sambil bermain agar lebih menyenangkan dan melekat dalam ingatan mereka. Materi yang diberikan pada pertemuan perdana ini adalah perkenalan dan lebih mengutamakan praktek langsung oleh para peserta les. Karena pada dasarnya bahasa adalah sebuah kebiasaan, dengan di praktekkan dan digunakan sesering mungkin maka akan lebih mudah menguasai bahasa tersebut.
Begitulah hal-hal yang sangat menarik dan unik yang terjadidalam les perdana bahasa inggris di Mushola Baitusalam kelurahan Ngampel RT 29. Antusias dan animo masyarakat dari berbagai lapisan sangat pecah dan semangat mereka berkobar-kobar menyambut program Emas. Meskipun tempat belajarnya hanya “lesehan” di mushola, hal itu tidak menjadi masalah yang berarti bagi mereka.
Untuk itu besar harapan para tutor Emas yang mendampingi di RT 29 ini kepada partisipan agar selalu semangat dan istiqomah dalam mengikuti program ini. Dengan semangat yang bombastis dari masyarakat dan kepedulian pemerintah akan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dan keduanya bersinergi dengan baik maka kesiapan Masyarakat Kota Kediri menghadapai MEA akan semakin matang dan segera terwujud.